Pencak Silat Kembang Setaman Sang Legenda dari Kota Magelang History

Selasa, 25 April 2017

SEJARAH DIDIRIKAN SILAT KEMBANG SETAMAN

pencak silat kembang setaman - sejarah di dirikannya pencak silat kembang setaman


Persaudaraan Pencak Silat Kembang Setaman - didirikan oleh Hesti Wibowo (dikenal sebagai Pak. Wiwik) pada tanggal 2 Mei 1974 di kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Di didirikan sebagai reaksi pendirinya terhadap situasi dan perkembangan pencak silat pada waktu itu. Secara historis, perguruan pencak silat sebelum tahun 1970-an dengan alasan tertentu hanya memberikan kesempatan kepada golongan usia tertentu, yakni 17 tahun ke atas untuk mengikuti pencak silat. Sebagai akibatnya, dalam pertandingan dari tingkat daerah maupun nasional, para atlet yang mengikutinya ber-usia rata-rata 30 tahun.

Hesti Wibowo berpikir bahwa bila pada usia 17 tahun seseorang baru mulai mengenal pencak silat atau usia di atas 25 tahun baru mengikuti pertandingan sebetulnya merupakan situasi yang tidak ideal. Para pesilat pemula pasti secara fisik sudah tidak lentur lagi. Akan lebih baik kalau pesilat mulai latihan pada usia dini, misalnya usia sekolah dasar dan terkondisi untuk latihan menghadapi pertandingan pada usia remaja. Atas dasar alasan-alasan terebut di atas, maka setelah pertandingan Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-2 pada tahun 1973, Hesti Wibowo mendirikan Persaudaraan Pencak Silat Kembang Setaman yang ditujukan pada usia anak-anak sampai dewasa. Tujuannya memberi ruang bagi anak untuk secara dini mengenal pencak silat, maka ada banyak aspek yang menguntungkan.

  1. Pertama, dari segi fisik mereka akan menjadi sangat siap dan terlatih ketika menghadapi pertandingan pencak silat. Mereka akan dapat lebih mengenal, menghafal dan memahami jurus-jurus serta gerakan pencak silat secara lebih matang. 
  2. Secara mental, filosofi pencak silat yang muatannya adalah unsur persaudaraan, kebaikan budi, tata krama, solidaritas kepada kaum yang lemah dan sebagainya akan dengan sangat baik dipahami dan dipraktekkan. Kata “Persaudaraan” dipilih oleh Hesti Wibowo karena alasan bahwa sebuah organisasi akan dapat berjalan sesuai dengan filosofi budaya timur yakni terkandung unsur kerjasama saling menghormati dan tidak mengandung unsur eksploitasi atau bersifat hirarkis. Dengan menjadi saudara maka segala kesenangan dan kesusahan akan ditanggung bersama dengan azas solidaritas untuk kepentingan terbaik organisasi. Sementara itu, kata “Kembang Setaman” sendiri berarti kumpulan bunga-bunga di taman yang harum yang merupakan sebuah cita-cita bahwa yang masuk dalam persaudaraan pencak silat ini adalah mereka-mereka yang menginginkan sebuah kemajuan, sebuah prestasi, sebuah perkembangan sehingga akan membawa harum nama organisasi, daerah, negara serta berguna bagi kemanusiaan. 

SEJARAH SINGKAT PENCAK SILAT DI INDONESIA
pencak-silat kembang setaman - sejarah singkat pencak silat di indonesia

 Pencak silat - adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Kembang Setaman, Setia Hati, Setia Hati Teratai, Merpati Putih, Persinas, Melati Putih, Tapak Suci, dan lain sebagainya. Kemudian di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.

Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

ETIMOLOGI

Istilah silat - dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya kini istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

SILAT OH SILAT
pencak silat kembang setaman - asal mula ilmu beladiri di indonesia

Nenek moyang bangsa Indonesia - telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.

  1. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. 
  2. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. 

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara. Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.

Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.

Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini.

TERBENTUKNYA IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
pencak silat kembang setaman - ipsi-ikatan pencak silat indonesia

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

15 komentar:

  1. Salam Persaudaraan dari KST Jepara

    BalasHapus
  2. Mohon bisa dengan aktif lagi dalam menshare tentang Kembang setaman ,mengupdate, agar dunia tau dan mungkin bisa menjadi salah satu jendela bagi semua
    pula agar kita dapat berkembang .

    BalasHapus
  3. Salam persaudaraan KST pati timur ..rembang ..dan blora ..semoga Kst bisa jaya di BUMI TELON ...

    BalasHapus
  4. Kalau. Mau bergabung bagaimana

    BalasHapus
  5. All, websitenya udah ganti.. sekarang di link ini : https://kstmagelangpusat.blogspot.com/

    BalasHapus
  6. Salam KST Pati Jawa Tengah semoga selalu jaya dan menyebar seluruh nusantara

    BalasHapus
  7. Dulu latihan di abubakren....apa kabar kebang setaman...masih ada eko jojon toyo baknkestri..mas mudrofon..indik atin dan yang mengenalkan ayah saya teman kerja baoak drajad..mbah jo juga apa kabar..dulu terkenal kuat..tp pelatih handal baik dan ramah..sukses slalu

    BalasHapus
  8. Ingin ikut latihan.. Hubungi siapa ya..? Boleh minta kontak person ?

    BalasHapus
  9. Sudjono Said "Kecil" pernah menjadi murid kembang setaman, hingga tahu jurus2 dasar unk bela diri dan unk pertarungan bebas.
    Tapi yang lebih adalah artinya persaudaraan dan perilaku baik di masyarakat yang saya dapat dari guru pembimbing kakak beradik (mas Wiwik & mas Sengkut Pandega)
    Hingga menjadi dasar unk hidup kedepan
    Terimakasih PS.Kembang Setaman

    BalasHapus
  10. Sayang Persaudaraan Setia Hati tidak disebut dlm sejarah KST

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Asslm WrWb, mohon ijin dulu sy latihan di Tengerang ( Perumnas 1 Cibodasari )
    Pelatih Bpk. Sengkut Pandega, kemudian Pengesahan di Magelang 29-Agustus - 1993 oleh Bpk. Hesti Wibowo SH. ( Pak Wik )
    Salam utk kadang KST, Trmkasih

    BalasHapus
  13. Salam Persaudaraan dari KST KALIANGKRIK
    Semoga kst lebih maju dan berkembang dan kst bisa menciptakan atlit²yg hebat aamiin🤲

    BalasHapus
  14. Mana koment dari KST Grabag Magelang.
    Salam hurmat buat guru,Mbah Jo,mas Pujo,mas Drajat,Handoko,Usman(alm)mas syueb,Lutfi,mas tanto

    BalasHapus

Contact

Pengumuman

Bergabunglah bersama kami, meraih prestasi di berbagai ajang pertandingan silat di kota magelang maupun luar kota. Biasanya kami juga adakan kegiatan Pertandingan di daerah Grabag, Jepara dan sebagainya untuk menempa anak didik kami. Untuk menghubungi lebih lanjut silahkan bisa :

1. Langsung datang ke tempat padepokan kami.

2. Kirim pesan di kolom sebelah kanan.

3. Hubungi nomor dibawah ini

Alamat:

Jl. Beringin I, Kiringan Kota Magelang

Waktu Latihan:

Selasa-Kamis-Sabtu : jam 4 sore

Telepon/HP:

082332901907